Minggu, 28 November 2010

KESADARAN MENCINTAI LINGKUNGAN

Oleh: Muhyidin el-febiens

Di hari idul adha ini kita bisa meningkatkan hubungan kita kepada Allah dengan pembuktian rasa Syukur atas semua nikmatnya kepada kita. Kita sebagai hamba memiliki tugas utama, yaitu mengabdi dan menyembah kepada Allah dan kita juga harus mengikhlaskan semua ibadah dan amalnya hanya untuk Allah. Kita juga sebagai khalifah mempunyai suatu kewajiban yang mungkin sering terlupakan, yaitu menjaga dan memakmurkan bumi bukan malah merusaknya.
Jadi, kita tidak hanya harus tinggi dalam menjalin hubungan dengan Allah, tapi kita juga harus menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia dan Alam kita (Hablum minal Alam). Dengan mencintai lingkungan, maka kita akan dicintai Tuhan. Jika berbicara tentang mencintai lingkungan tentunya menyangkut juga watak dan cara berpikir. Sebab tindakan muncul dari pikiran, kepedulian muncul dari kesadaran, dan sadar itu muncul karena berpikir.
Di zaman Globalisasi ini, mungkin kita sedang krisis dalam berhubungan dengan alam. kita selalu dihantui dengan berbagai bencana alam. Bencana tsunami, banjir, gempa Bumi dan tidak lupa pula gunung-gunung yang akhir-akhir ini selalu memuntahkan laharnya. Bencana alam ini pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi dua. Pertama, bencana yang bisa kita cegah agar tidak terjadi. Misalnya: Banjir, akibat sungai yang penuh sampah. Kedua, bencana alam yang tidak bisa kita cegah. Misalnya: Gunung meletus.
Bencana Banjir yang terjadi baru-baru ini di Desa kita mungkin sudah jelas bahwa kita harus lebih mencintai lingkungan. Seperti misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. membuang sampah di sungai mungkin sudah menjadi kebiasaan. Dengan peringatan model apapun sepertinya sudah tidak digubris lagi oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk tersebut. Selain menimbulkan pencemaran, membuang sampah di sungai juga bisa menimbulkan bencana banjir karena sampah bisa menyumbat saluran air ataupun membuat sungai menjadi dangkal. Kira-kira peringatan seperti apa yang bisa dipatuhi oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan membuang sampah di sungai?
Sebenarnya Bukan hanya itu saja yan perlu kita waspadai. Masalah Abrasi Pantaiyang telah meluluh lantahkan sawah-sawah Masyarakat juga menjadi masalah yang tak pernah terselesaikan dengan maksimal. Bayangkan saja, jika masalah ini belum ditangani, maka sepuluh tahun yang akan datang diperkirakan akan menghanguskan semua Sawah masyarakat kita. Lalu akan makan apakah generasi kita nanti? Renungkanlah….!!!
Memang, manusia sebagai khalifah diberi wewenang dan hak untuk memanfaatkan alam bagi kebutuhan hidupnya. Namun, pemanfaatan ini tidak boleh berlebih-lebihan apalagi merusak ekosistem (sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya). Pengelolaan alam ini harus didasarkan pada rasa tanggug jawab: tanggung jawab kepada kemanusiaan, karena rusaknya alam akan berakibat bencana dan malapetaka bagi kehidupan kita semua. Dalam hal ini, sudah jelas kiranya untuk tidak melakukan penebangan liar di hutan maupun di gunung-gunung sekitar kita.
Maka bagi kita semua yang peduli akan lingkungan, lakukanlah yang terbaik untuk lingkungan, dan serukanlah kepada orang lain agar mereka mempedulikan nasib lingkungan. Atau mulailah dari kita sendiri (Ibtida’ Bin Nafsi), biasakan tidak membuang sampah sembarangan, kurangi pemakaian bahan plastik dan sejenisnya karena sampah plastik merupakan bahan yang tidak mudah rusak, kurangi pemakaian energi/ listrik berlebihan, maka anda sudah peduli lingkngan.
Jadilah orang yang mencintai lingkungan demi masa depan generasi/ keluarga kita (anak cucu).